USIA
PERKEMBANGAN KREATIVITAS
Perkembangan kreativitas anak dimulai
ketika anak-anak memasuki usia TK. Mereka mengembangkan diri, memuaskan rasa
ingin tahu, melakukan percobaan, serta melatih keberanian serta kesungguhan
dengan menggunakan panca indera. Pada usia tiga hingga enam tahun, kerja otak
anak berlangsung optimal. Kedua belahan otaknya bekerjasama dengan baik.
PENGHAMBAT KREATIVITAS ANAK
Faktor penghambat kreativitas anak yang
sering dilakukan oleh
orang tua:
1. Terlalu banyak larangan
2. Memaksakan hanya satu cara
3. Kurang menghargai karya anak
4. Kurang mengembangkan humor dalam proses
belajar
5. Terlalu banyak komentar negatif atau
kritik
6. Kurangnya pembiasaan membaca di rumah
7. Adanya pewarisan kebiasaan buruk
Faktor penghambat kreativitas anak yang
sering dilakukan oleh pihak sekolah:
1. Penerapan pola pendidikan lawas, yang
sudah tidak cocok untuk zaman sekarang
2. Sosok senioritas guru menjadi ukuran;
murid dianggap remeh
3. Kurikulum yang terlalu ketat
CREATIVE PARENTING
Creativa parenting adalah pola asuh dan
pola didik yang membuat anak-anak dapat mengikuti perkembangan zaman. Bukan
hanya memberi ide, namun juga memberi ruang kepada anak untuk turut menyuarakan
ide dan karya mereka bagi orang-orang di sekelilingnya. Sehingga membuat jiwa
mereka hidup dan bertekad kuat untuk berbuat baik, dan dapat menentukan masa
depan yang akan dipilih.
DASAR-DASAR MENDIDIK ANAK
Orang tua
memiliki peran penting dalam perkembangan anak. Jika pendidikan di keluarga dan
lingkungan baik, itu akan menjadikan jiwa anak anak hidup dan memiliki karakter
dan karisma yang positif.
Pada
bulan kelima usia kehamilan, sistem pendengaran bayi sudah cukup matang,
sehingga memungkinkan bayi untuk mendengar bunyi-bunyi di luar , adapun
dasar-dasar mendidik bayi dalam kandungan meliputi:
1. Bercakap-cakap dengan janin
2. Bacakanlah dongen dan puisi
3. Usap atau tepuklah perut dengan lembut
4. Perdengarkan musik
Cara
mengajak anak belajar yaitu memberikan apa yang diinginkan anak, lalu berikan
permainan atau pelajaran yang membutuhkan konsentrasi. Beri waktu sepuluh
menit. Jika anak sudah asyik dengan permainan tersebut, beri waktu tambahan
agar anak belajar berkonsentrasi dalam menyelesaikan sesuatu. Tahap pendidikan
anak dimulai dari yang ringan dan mudah. Seperti membuang sampah, memungut
sampah, jika semua yang mudah sudah bisa dilakukan oleh anak, tahap selanjutnya
ialah membiasakan anak untuk membereskan tempat tidurnya. Semua anak pada
dasarnya memiliki minat belajar, hanya saja terkadang minat itu kurang mendapat
dukungan. Dunia anak adalah dunia spontanitas dan menyenangkan. Anak akan
melakukan sesuatu dengan penuh semangat dan keseriusan yang tinggi jika itu
menyenangkan dirinya.
GAYA BELAJAR ANAK
1. Auditorial
a. Lebih suka mendengarkan daripada membaca
b. Suka berbicara sendiri saat bermain
c. Menggerakkan bibir atau mengucapkan
tulisan ketika membaca buku
d. Suka membaca dengan keras
e. Berbicara dengan irama yang terpola
f. Lebih suka seni musik daripada seni rupa
g. Lebih suka humor lisan daripada
gambar-gambar lucu
h. Mudah terganggu oleh keributan
2. Visual
a. Lebih mudah mengingat yang dilihat
daripada yang didengar
b. Lebih suka membaca daripada dibacakan
c. Suka mencoret-coret sesuatu sambil
berbicara
d. Labih suka seni rupa
e. Tak terganggu oleh keributan ketika
sedang melakukan kegiatan
f. Lebih memahami instruksi tulisan daripada
lisan
3. Kinestetik
a. Sangat suka permainan yang menyibukan
fisiknya
b. Tidak bisa duduk diam dalam waktu lama
c. Banyak menggunakan isayarat tubuh dalam
berbicara
d. Suka menggunakan jari sebagai penunjuk
ketika berbicara
Menurut Imam Al-Ghazali, hendaklah anak kecil diberi kesempatan
bermain. Melarangnya bermain dan menyibukkan dengan belajar hanya akan
mematikan dan mengurangi kecerdasannya. Serta membuatnya jemu dengan kehidupan.
Sehingga ia akan sering mencari alasan untuk membebaskan diri dari keadaan
sumpek. Para ahli juga menemukan bahwa anak yang jarang diajak bermain, ukuran
otaknya 30% lebih kecil daripada otak anak normal seusianya.
KONDISI PERKEMBANGAN ANAK
Pola asuh haruslah disesuaikan dengan perkembangan anak, karena
perbedab perkembangan pada tiap fase menuntut adanya perlakuan yang berbeda.
Fisik
Tinggi, ukuran , dan
berat badan mengalami peningkatan. Hal ini karena bertambahnya ukuran sistem
rangka, otot, dan organ tubuh.
Motorik
Kemampuan motorik semakin
lama semakin halus. Anak-anak berkembang dari fase merangkak samapi akhirnya
bisa berlari.
Kognitif
Pola pikir anak akan
berkembang ke arah yang lebih konkrit, rasional, dan objektif. Kemampuan
bahasanya mulai berkembang dan daya ingatnya menjadi sangat kuat.
Psikologis
Anak mulai siap
meninggalkan keluarganya dalam waktu terbatas(pada sat sekolah). Anak-anak
belajar untuk bersaing, bekerja sama, memberi, menerima, setia kawan, dan
belajar aturan. Anak juga akan semakin dapat memilah dan memilih yang baik
untuk dirinya. Mereka juga mulai mengidentifikasi terhadap tokoh tertentu.
CARA BERPIKIR ANAK
Anak-anak
berpikir secar global dan apa adanya.
Mereka menggunakan semua inderanya untuk menyerap informasi. Ketika
mendengarkan lagu, anak akan spontan berjoget, tidak peduli mereka berada
dimana. Hal ini karena anak belum dapat memilih dan memilah tempat dimana
mereka boleh melakukan sesuatu. Berikanlah kesempatan pada anak untuk
mengekspresikan kesukaannya. Ini bertujuan untuk menggali kebebasan berpikir
anak. Disiplin memang penting, tapi seharusnya disesuaikan standarnya dengan
usia mereka. Banyak orangtua memkai disiplin orang dewasa untuk mendisiplinkan
anaknya. Orangtua adalah referensi utama bagi anak dalam menyikapi kehidupan.
KECERDASAN MAJEMUK ANAK
Kecerdasan adalah kemampuan dan
keterampilan. Kita dapat mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan dengan
belajar menggunakan kemampuan dan keterampilan tersebut secara penuh. Tiga
pokok untuk mengembangkan kecerdasan itu meliputi: fisik, emosi, dan stimulasi
dini perlu dipenuhi.
Menurut
Dr. Howard gardner, kecerdasan dapat bervariasi menurut konteksnya. Delapan
kecerdasan gardner menunjukkan bahwa ada banyak pintu untuk masuk ke ruang yang
sama. Ketika orangtua menemukan kecerdasan yang menonjol pada anak,lalu
merangsang anak untuk menggunakan jenis kecerdasannya yang paling kuat, anak
akan menemukan bahwa belajar itu mudah dan menyenangkan. Memberikan pertanyaan
pada anak merupakan stimulus yang baik untuk memicu kretivitas anak.
sumber :
Judul Buku :Creative
Parenting Today
Pengarang :Andi
Yudha Asfandiyar